BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa anak-anak
adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada
masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik
motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Selain itu ditambah pula dengan
kesenangannya dalam bereksplorasi dan seperti tak mengenal rasa takut, maka
segala gerakan yang diajarkan pada anak akan dianggap sebagai satu permainan
yang menyenangkan. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic
atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam
kegiatan yang holistik.
Mengamati perkembangan fisik-motorik seorang anak adalah hal yang sangat menarik. Mulai dari saat bayi yang tampak tidak berbahaya, begitu kecil dan hanya bisa terlentang dan menangis, kemudian ia mulai tumbuh dan berkembang. Tubuhnya semakin besar, ia mulai dapat miring, tengkurap, duduk dan merangkak. Bayi itu kemudian berubah menjadi anak kecil yang lucu yang dapat berdiri, berjalan, bahkan akhirnya ia dapat melompat dan berlari. Tampak bahwa perkembangan tubuh dan keterampilan geraknya meningkat dengan cepat sesuai dengan perkembangan usia.
Mengamati perkembangan fisik-motorik seorang anak adalah hal yang sangat menarik. Mulai dari saat bayi yang tampak tidak berbahaya, begitu kecil dan hanya bisa terlentang dan menangis, kemudian ia mulai tumbuh dan berkembang. Tubuhnya semakin besar, ia mulai dapat miring, tengkurap, duduk dan merangkak. Bayi itu kemudian berubah menjadi anak kecil yang lucu yang dapat berdiri, berjalan, bahkan akhirnya ia dapat melompat dan berlari. Tampak bahwa perkembangan tubuh dan keterampilan geraknya meningkat dengan cepat sesuai dengan perkembangan usia.
Pada
perkembangan seorang manusia, perkembangan fisik-motorik memegang peran yang
sama pentingnya dengan perkembangan kognisi, perilaku sosial, dan kepribadian.
Sejalan dengan perkembangannya fisik-motorik seorang anak, mereka akan menjadi
lebih mandiri. Mereka tidak lagi membutuhkan bantuan orang tuanya untuk menuju
suatu tempat atau mengambil barang yang diinginkan. Pengertian Perkembangan
menunjukkan pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja
dapat diulang kembali. Menurut Werner, Perkembangan menunjukkan pada perubahan
yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Di dalam
suatu perkembangan, keadaan fisik motorik seorang anak memang sangat menjadi
perhatian dan menjadi suatu pembahasan, sebab proses tumbuh kembang anak akan
mempengaruhi
kehidupan mereka pada masa mendatang. Dalam kaitannya dengan
kecerdasan motorik anak, tentu saja dipengaruhi oleh aspek perkembangan yang
lainnya, terutama berkaitan dengan fisik dan intelektual anak.
Demikian pun
dalam kaitan dengan kecerdasan motorik anak, tentu saja dipengaruhi oleh aspek
perkembangan yang lainnya, terutama dengan kaitan fisik dan intelektual anak.
Dalam makalah ini akan coba di paparkan apa yang dimaksud dengan kecerdasan
motorik, pentingnya perkembangan motorik anak, bagaimana proses perkembangan
motorik anak pada usia middle age dan stimulasi apa saja yang bisa diberikan
untuk mengoptimalkan perkembangan motorik anak.
Perkembangan-perkembangan
tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembentukan anak.
Dari sini perkembangan motorik sangat ditentukan oleh unsur-unsur syaraf, otot
dari otak. Ketiga unsur tersebut melaksanakan masing-masing peranannya secara
interaksi positif, artinya unsur-unsur yang berkaitan, saling menunjang, saling
melengkapi, dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih
sempurna. Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga
menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak
kurang terampil menggerak gerakkan tubuhnya.
Perkembangan motorik tidak saja
mencakup berjalan, berlan, melompat, naik roda tiga, mendorong, menarik,
memutar, namun juga melibatkan hal-hal seperti menggambar, mencatat, mencoret
dari kegiatan lain. Keterampilan motorik berkembang pesat pada usia dini.
Kemampuan keseimbangan membuat anak
mencoba berbagai kegiatan dengan keyakinan yang besar akan keterampilan yang
dimilikinya. Anak mampu memanipulasi objek kecil seperti potongan puzzle. Maka
juga bisa menggunakan balok-balok dalam berbagai ukuran dari bentuk.
Anak usia lima tahun belajar
permainan lebih melibatkan ketrampilan motorik. Anak suka sekali masuk dari
keluar kotak besar, dibawah meja, bersembunyi dari sesuatu. Kegiatan ini
menggunakan bola, permainan atau orang. Anak amat menyukai gerakan-gerakan yang
membangkitkan semangat. Untuk itu mereka tidak butuh berlama-lama. Sehingga
yang cocok usia ini permainan yang merangsang kegemaran mereka akan
gerakan-gerakan bukan permainan kompetisi (Reni 2001:7)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan
masalah dalam makalah ini :
a. Apa yang
dimaksud dengan perkembangan motorik ?
b. Faktor –
faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan fisik- motorik pada anak?
c. Apa
sajakah masalah- masalah dalam perkembangan fisik – motorik yang sering dialami
anak dan bagaimana pula solusinya?
C. Tujuan
Penulisan malkalah ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman atau pengetahuan tentang aspek perkembangan fisik- motorik pada anak
dan tugas pembelajaran motorik.
D. Manfaat
Dapat dijadikan tambahan pengetahuan tentang
pentingnya aspek fisik- motorik pada perkembangan anak. Dengan kata lain dengan
saran yang diberikan oleh pembaca dapat dijadikan cerminan sekaligus bisa
dijadikan instropeksi diri bahwa selama ini cara asuh terkait perkembangan
fisik- motorik anak masih jauh dari kesempurnaan dan juga masih perlu perbaika
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Perkembangan motorik
Perkembangan motorik merupakan salah
satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan.
Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan
individu menurut Hurlock (1996) adalah sebagai berikut:
- Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
- Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
- Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
- Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan)
Salah satu yang menjadi Karakteristik Perkembangan Anak adalah
perkembangan motorik yang dapat diartikan sebagai berikut :
Adapun Perkembangan motorik dapat berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik terbagi menjadi 2 (dua) yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot besar, seperti : berjalan, melompat, berlari, melempar dan menaiki. Motorik halus berkaitan dengan gerakan yang menggunakan otot halus, seperti : menggambar, menggunting, melipat kertas, dan lain sebagainya.
Adapun Perkembangan motorik dapat berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik terbagi menjadi 2 (dua) yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot besar, seperti : berjalan, melompat, berlari, melempar dan menaiki. Motorik halus berkaitan dengan gerakan yang menggunakan otot halus, seperti : menggambar, menggunting, melipat kertas, dan lain sebagainya.
Ciri khas perkembangan motorik anak adalah sebagai
beriku :
Memiliki kemampuan motorik yang
bersifat kompleks, yaitu mampu mengkombinasikan gerakan motorik dengan
seimbang. Keterampilan koordinasi motorik kasar terbagi atas 3 kelompok, yaitu
:
- Keterampilan lokomotorik (berlari, melompat, menderap, meluncur, berguling, berhenti, berjalan serta berhenti sejenak, menjatuhkan diri dan mengelak)
- Keterampilan nonlokomotorik (menggerakkan anggota tubuh dengan posisi tubuh diam di tempat, berayun, berbelok, mengangkat, bergoyang, merentang, memeluk, melengkung, memutar dan mendorong).
- Keterampilan memproyeksi, mennagkap dan menerima (dapat dilihat pada waktu anak menangkap bola, menendang bola, melambungkan bola, memukul danmenarik).
4.
Anak memiliki motivasi intrinsik sehingga tidak mau
berhenti melakukan aktivitas fisik baik yang melibatkan gerakan motorik halus
maupun motorik kasar.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan
Fisik-Motorik
1. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak :
a. Faktor kematangan
Kematangan atau maturity adalah
kesiapan fungsi- fungsi baik fisik maupun psikis untuk melakukan aktivitas
tanpa memerlukan stimulus dari luar. Misalnya proses anak belajar duduk,
merangkak, berjalan atau bercakap- cakap. Proses- prose situ memerlukan periode
belajar dan berlatih. Proses- proses di atas tidak akan menunjukkan hasil yang
maksimal bila anak belum mencapai kematangannya.
b. Faktor Keturunan
Ø Tinggi tubuh
Orang tua yang tinggi, cenderung
untuk mempunyai keturunan yang tinggi, demikian pula orang tua yang pendek,
cenderung akan memiliki keturunan yang pendek pula. Namun tinggi tubuh
seseorang tidak dapat diramalkan secara tepat, karena faktor lingkungan, gizi
dan kesehatan mempunyai pengaruh pula pada hal itu.
Ø Kecepatan
pertumbuhan
Kecepatan pertumbuhan ternyata juga
merupakan sifat yang diturunkan. Penelitian- penelitian pada kembar identik
memperlihatkan bahwa haid pertama yang dialami kembar identik perempuan terjadi
pada usia yang sama. Demikian pula pada perempuan kakak- beradik, haid mereka
pada usia yang tidak begitu berbeda.
c. Pengaruh lain
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan fisik anak,
antara lain :
Ø Perbedaan
jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan tampak
dalam berbagai kegiatan pada usia 2 - 5 tahun, umumnya anak perempuan lebih
pada keterampilan keseimbangan tubuh seperti lompat tali yang merupakan perkembangan
motorik halus. Sedangkan pada anak laki-laki lebih pada keterampilan melempar,
menangkap, menendang , yang merupakan perkembangan motorik kasar. Setelah usia
5 tahun kemampuan gerak antara ank laki- laki dan perempuan saling menyusul,
kecuali pada waktu melempar bola, anak laki- laki lebih tinggi kemampuannya.
Ø Kondisi
waktu lahir
Pada umumnya bayi prematur yang
lahir terlalu cepat dan sangat kecil, akan menghadapi berbagai masalah fisik,
misalnya terlambat dalam perkembangan geraknya. Tetapi jika mendapat perawatan
yang intensif, tidak mustahil akan mengurangi kelambatan perkembangan akibat
prematuritas itu.
Ø Nutrisi
Penyebab ini bukan hanya faktor
sosial ekonomi yang lemah saja tetapi juga cara dan kebiasaan keluarga dalam
hal makan. Akibat bila seorang anak kurang gizi yaitu: anak akan menjadi lemah
dan kurang berminat untuk bermain. Selain itu anak juga mudah tersinggung,
pemurung dan kadang gugup.
Ø Penyakit
Keadaan jatuh sakit akan
mempengaruhi pertumbuhan seorang anak. Anak yang sakit berat dan lama akan
terlambat pertumbuhannya. Hai ini disebabkan karena kegiatan yang menurun,
perubahan pola makan atau penyakit itu sendiri.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak :
Motorik anak perlu dilatih agar
dapat berkembang dengan baik. Perkembangan motorik anak berhubungan erat dengan
kondisi fisik dan intelektual anak. Faktor gizi, pola pengasuhan anak, dan
lingkungan ikut berperan dalam perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik
anak berlangsung secara bertahap tapi memiliki alur kecepatan perkembangan yang
berbeda pada setiap anak. Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan motorik
anak, antara lain :
a. Kesiapan anak untuk belajar, baik secara fisik
maupun psikis.
b. Motivasi anak untuk belajar.
c. Kesempatan untuk berlatih dalam hal ini adalah
waktu luang.
d. Kesempatan untuk belajar. Sebagian anak tidak punya
kesempatan belajar karena orang tua terlalu protektif.
e. Bimbingan, terutama koreksi diperlukan ketika anak
melakukan kesalahan.
f. Setiap keterampilan harus dipelajari secara khusus.
Misalnya cara memegang pensil tidak sama dengan memegang sensok.
g. Setiap keterampilan harus dipelajari satu persatu.
Tidak bijaksana bila guru/ orang tua mengajarkan anak
beberapa keterampilan sekaligus, karena akan membuat anak menjadi bingung. Terutama
bila berkaiatan dengan koordinasi otot yang sama. Misalnya mengajari anak makan
dengan menggunakan sendok dan garpu, mengelap piring serta meronce. Beri
kesempatan kepada anak untuk menguasai salah satu keterampilan dulu, baru ajarkan
keterampilan berikutnya.
C. Masalah- masalah Perkembangan Fisik – Motorik yang
Sering dialami Anak
1. Masalah dalam Perkembangan Fisik Anak
a. Malnutrisi (Kurang gizi)
Pendapat popular menyatakan bahwa
masalah kurang gizi biasa ditemui pada anak- anak di dunia ketiga/ Negara
miskin. Pendapat ini tidak sesungguhnya tepat, karena di Negara yang telah
majupun masih juga ditemui masalah anak yang kekurangan gizi. Semua ini
ternyata lebih kepada pola pengaturan makanan yang sehat dan seimbang. Anak
yang mengalami malnutrisi akan tampak pada penampilan fisiknya. Dibutuhkan
kombinasi antara pengaturan pola makan dan asupan makanan serta kepedulian
orang tua untuk melihat adanya tanda- tanda kekurangan gizi pada anak. Di
Indonesia pemerintah telah menggalang program gerakan “4 sehat 5 sempurna”,
serta program pemberian makanan tambahan bagi anak di puskesmas. Posyandu serta
sekolah- sekolah.
b. Obesitas (Kelebihan Berat Badan)
Ada banyak faktor yang dapat memicu
obesitas, salah satunya adalah faktor keturunan. Dari penelitian Sukard (Kail,
2001) ditemukan bahwa berat badan anak yang diadopsi lebih terkait pada orang
tua biologisnya disbanding orang tua angkatnya. Jika anak malas bergerak maka
lemak akan tertimbun dan membuat tubuh menjadi gemuk. Seiring dengan
perkembangan IPTEK anak zaman sekarang cenderung malas bergerak, olah raga juga
bukan menjadi kebiasaan hidup mereka. Anak yang mengalami obesitas umumnya
memiliki rasa percaya diri yang rendah. Dari faktor kesehatan, obesitas juga
memicu berbagai penyakit, seperti darah tinggi dan diabetes. Cara terbaik yang
bias dilakukan ialah dengan mengatur pola makan dan rajin olah raga.
2. Masalah dalam Perkembangan Motorik Anak
a. Masalah/ Kesulitan dalam motorik kasar
Ø Ketidak
mampuan mengatur keseimbangan
Anak- anak yang mengalami kesulitan
dalam mengatur keseimbangan tubuhnya biasanya juga memiliki kesulitan dalam
mengontrol gerakan anggota tubuh sehingga terkesan gerakannya ragu- ragu dan
tampak canggung. Diketahui kurang lebih 80% dari jumlah anak yang memiliki
gangguan perkembangan juga mengalami kesulitan pada pengaturan keseimbangan
tubuh . Masalah pengaturan keseimbangan tubuh ini berhubungan dengan sistem
vestibular atau sistem yang mengatur keseimbangan di dalam tubuh. Jika tidak
segera ditangani, kesulitan ini akan dibawa terus oleh anak sampai saat mereka
sekolah dan akan mengakibatkan masalah lain, yaitu dalam hal membaca dan
menulis.
Ø Reaksi
kurang cepat dan koordinasi kurang baik
Salah satu perkembangan motorik pada
anak yang perlu diperhatikan adalah kemampuan bereaksi yang semakin cepat,
koordinasi mata-tangan yang semakin baik, dan ketangkasan serta kesadaran
terhadap tubuh secara keseluruhan. Namun, ada anak yang lambat dalam bereaksi.
Koordinasi gerakannya juga tampak kacau sehingga sering kali disebut “ceroboh”
dan menjadi bahan ejekan temannya. Hal yang menyebabkan masalah tersebut ada 2
yaitu karena anak kurang diberi kesempatan untuk berlatih dan ada kemungkinan
anak mempunyai masalah dalam syaraf motoriknya. Untuk alas an yang terakhir ini
orang tua perlu mengkonsultasikannya dengan dokter.
b. Masalah/ Kesulitan dalam Motorik halus
Ø Belum bisa
menggambar bentuk bermakna
Kegiatan menggambar merupakan hal
yang menyenangkan bagi sebagian besar anak. Namun yang perlu diwaspadai adalah
jika anak belum dapat menggambar beberapa bentuk yang tergabung dengan baik
menjadi satu bentuk yang lebih bermakna. Maka kemampuan anak dalam mempersepsi
apa yang ada di sekitarnya perlu dipertanyakan.
Ø Belum bisa
mewarnai dengan rapi
Salah satu cara untuk melatih
motorik halus anak ialah dengan member gambar menarik untuk diwarnai. Biasanya
anak akan menyukai kegiatan ini dan bereksperimen dengan menggunakan berbagai
macam warna yang disediakan.bagi beberapa anak pekerjaan mewarnai memang bukan
pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi jika hasilnya dibandingkan dengan temannya
yang lebih bagus. Hal yag perlu diperhatikan yaitu jika anak enggan untuk
mewarnai, cobalah melatih kesabarannya dalam menyelesaikan satu pekerjaan
hingga tuntas, sebelum beralih ke pekerjaan lain.
D. Bagaimana Meningkatkan Keterampilan Fisik- Motorik
Anak?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi
penguasaan keterampilan motorik pada anak. Selain faktor kematangan alat- alat
tubuh, hal yang tidak kalah penting adalah faktor latihan dan pengalaman. Anak-
anak usia prasekolah terkadang masih membutuhkan dukungan dan dorongan untuk
mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan melakukan kegiatan fisik. Berikut
ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan keterampilan
motorik anak.
1. Dunia anak adalah dunia bermain. Beri kesempatan
kepada anak untuk bermain yang dapat melatih penguasaan keterampilan motorik
kasar dan motorik halusnya. Suasana ‘berlatih’ harus menyenangkan. Usahakan
agar pengalaman bergerak ini juga memasukkan unsure eksplorasi dan aktivitas pemecahan
masalah sehingga anak termotivasi untuk kreatif.
2. Sediakan peralatan dan lingkungan yang memungkinkan
anak melatih keterampilan motoriknya.
3. Perkenalkan dan latihlah anak dengan sebanyak
mungkin jenis keterampilan motorik. Semakin banyak jenis ketrampilan yang
diberikan akan semakin baik bagi perkembangan motoriknya,
4. Tidak membeda-bedakan perlakuan antara anak laki-
laki dengan perempuan, karena sesungguhnya pada usia ini kemampuan dan
ketertarikan anak terhadap aktivitas motorik adalah sama.
5. Jangan menekankan pada kekuatan dan kecepatan,
tetapi perhatikan gerakan dan postur tubuh yang benar dalam melakukan aktivitas
motorik tersebut.
6. Bersabar dalam menghadapi anak, karean
berkembangnya suatu keterampilan motorik juga tergantung waktu dan keinginan
anak untuk menguasai.
7. Pada dasarnya setiap anak adalah unik. Oleh karena
itu janganlah membandingkan kemampuan motorik anak dengan anak lain yang seusia
dengannya.
Selain itu ada juga stimulasi yang bisa diberikan unruk mengoptimalkan perkembangan motorik anak , antara lain:
Selain itu ada juga stimulasi yang bisa diberikan unruk mengoptimalkan perkembangan motorik anak , antara lain:
1. Dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab
dan latin) dan menggambar.
2. Keterampilan berolah raga (seperti senam) atau menggunakan
alat-alat olah raga.
3. Gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat,
memanjat dan berlari.
4. Baris-berbaris secara sederhana untuk menanamkan
kebiasaan kedisiplinan dan ketertiban.
5. Gerakan-gerakan ibadah shalat
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ø Perkembangan
fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Dalam hal ini
para ahli psikologi mengemukakan berbagai teorinya tentang perkembangan fisik-
motorik anak.
2. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik-Motorik
A. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak :
1) Faktor kematangan
2) Faktor Keturunan
3) Pengaruh lain
2. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik-Motorik
A. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak :
1) Faktor kematangan
2) Faktor Keturunan
3) Pengaruh lain
B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak :
1) Kondisi fisik dan intelektual anak.
2) Faktor gizi
3) Pola pengasuhan anak
B. Saran
1. Masa anak-anak merupakan masa emas (golden age) bagi tumbuh
kembang seorang anak, baik dari segi fisik maupun motorik, untuk itu perlu
adanya perhatian khusus agar perkembangan anak berlangsung secara optimal.
2. Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk
kegiatan serta aktifitas olah raga bisa dipelajari dan dilatih di masa-masa
awal perkembangan. Sangat penting untuk mempelajari keterampilan ini dengan
suasana yang menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olah
raga dengan senang dan merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi. Hindari
permainan di mana seseorang atau sekelompok orang menang dan kelompok lain kalah.
Sedangkan kekuatan fisik, koordinasi, keseimbangan dan stamina secara
perlahan-lahan dikembangkan dengan latihan sehari-hari. Lingkungan luar ruangan
tempat yang baik bagi anak untuk membangun semua keterampilan ini.
3. Perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan
jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak
bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat
menstimulasi perkembangan otot. Jika kegiatan anak di dalam ruangan,
pemaksimalan ruangan bisa dijadikan strategi untuk menyediakan ruang gerak yang
bebas bagi anak untuk berlari, berlompat dan menggerakan seluruh tubuhnya
dengan cara-cara yang tidak terbatas. Selain itu, penyediaan peralatan bermain
di luar ruangan bisa mendorong anak untuk memanjat, koordinasi dan pengembangan
kekuatan tubuh bagian atas dan juga bagian bawah. Stimulasi-stimulasi tersebut
akan membantu pengoptimalan motorik kasar. Kemampuan motorik halus bisa
dikembangkan dengan cara anak-anak menggali pasir dan tanah, menuangkan air,
mengambil dan mengumpulkan batu-batu, dedaunan atau benda-benda kecil lainnya
dan bermain permainan di luar ruangan seperti kelereng. Pengembangan motorik
halus ini merupakan modal dasar anak untuk menulis.
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya
Hurlock, Elisabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Hildayani, Rini. 2005. Materi Pokok Psikologi
Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.
Mussen, Paul Hendry,dkk. 1984. Perkembangan dan Kepribadian
Anak. Jakarta: Erlangga
Rochmah, Elfi Yuliani. 2005. Psikologi Perkembangan.
Yogyakarta :Teras.
http://hbis.wordpress.com/2009/10/24/perkembangan-aspek-fisik-motorik-kognitif-bahasa-moral-sosial-emosi-dan-agama-dari-bayi-hingga-kanak-kanak/html.23-10-10/12:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar