Cari Blog Ini

Senin, 08 Juli 2013

makalah olahraga


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa anak-anak adalah masa emas (golden age) dalam rentang perkembangan seorang individu. Pada masa ini, anak mengalami tumbuh kembang yang luar biasa, baik dari segi fisik motorik, emosi, kognitif maupun psikososial. Selain itu ditambah pula dengan kesenangannya dalam bereksplorasi dan seperti tak mengenal rasa takut, maka segala gerakan yang diajarkan pada anak akan dianggap sebagai satu permainan yang menyenangkan. Perkembangan anak berlangsung dalam proses yang holistic atau menyeluruh. Karena itu pemberian stimulasinya pun perlu berlangsung dalam kegiatan yang holistik.
Mengamati perkembangan fisik-motorik seorang anak adalah hal yang sangat menarik. Mulai dari saat bayi yang tampak tidak berbahaya, begitu kecil dan hanya bisa terlentang dan menangis, kemudian ia mulai tumbuh dan berkembang. Tubuhnya semakin besar, ia mulai dapat miring, tengkurap, duduk dan merangkak. Bayi itu kemudian berubah menjadi anak kecil yang lucu yang dapat berdiri, berjalan, bahkan akhirnya ia dapat melompat dan berlari. Tampak bahwa perkembangan tubuh dan keterampilan geraknya meningkat dengan cepat sesuai dengan perkembangan usia.
Pada perkembangan seorang manusia, perkembangan fisik-motorik memegang peran yang sama pentingnya dengan perkembangan kognisi, perilaku sosial, dan kepribadian. Sejalan dengan perkembangannya fisik-motorik seorang anak, mereka akan menjadi lebih mandiri. Mereka tidak lagi membutuhkan bantuan orang tuanya untuk menuju suatu tempat atau mengambil barang yang diinginkan. Pengertian Perkembangan menunjukkan pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Menurut Werner, Perkembangan menunjukkan pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Di dalam suatu perkembangan, keadaan fisik motorik seorang anak memang sangat menjadi perhatian dan menjadi suatu pembahasan, sebab proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi
kehidupan mereka pada masa mendatang. Dalam kaitannya dengan kecerdasan motorik anak, tentu saja dipengaruhi oleh aspek perkembangan yang lainnya, terutama berkaitan dengan fisik dan intelektual anak.
Demikian pun dalam kaitan dengan kecerdasan motorik anak, tentu saja dipengaruhi oleh aspek perkembangan yang lainnya, terutama dengan kaitan fisik dan intelektual anak. Dalam makalah ini akan coba di paparkan apa yang dimaksud dengan kecerdasan motorik, pentingnya perkembangan motorik anak, bagaimana proses perkembangan motorik anak pada usia middle age dan stimulasi apa saja yang bisa diberikan untuk mengoptimalkan perkembangan motorik anak.
Perkembangan-perkembangan tersebut mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses pembentukan anak. Dari sini perkembangan motorik sangat ditentukan oleh unsur-unsur syaraf, otot dari otak. Ketiga unsur tersebut melaksanakan masing-masing peranannya secara interaksi positif, artinya unsur-unsur yang berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi, dengan unsur lainnya untuk mencapai kondisi motorik yang lebih sempurna. Selain mengandalkan kekuatan otot, rupanya kesempurnaan otak juga menentukan keadaan. Anak yang pertumbuhan otaknya mengalami gangguan tampak kurang terampil menggerak gerakkan tubuhnya.
Perkembangan motorik tidak saja mencakup berjalan, berlan, melompat, naik roda tiga, mendorong, menarik, memutar, namun juga melibatkan hal-hal seperti menggambar, mencatat, mencoret dari kegiatan lain. Keterampilan motorik berkembang pesat pada usia dini.
Kemampuan keseimbangan membuat anak mencoba berbagai kegiatan dengan keyakinan yang besar akan keterampilan yang dimilikinya. Anak mampu memanipulasi objek kecil seperti potongan puzzle. Maka juga bisa menggunakan balok-balok dalam berbagai ukuran dari bentuk.
Anak usia lima tahun belajar permainan lebih melibatkan ketrampilan motorik. Anak suka sekali masuk dari keluar kotak besar, dibawah meja, bersembunyi dari sesuatu. Kegiatan ini menggunakan bola, permainan atau orang. Anak amat menyukai gerakan-gerakan yang membangkitkan semangat. Untuk itu mereka tidak butuh berlama-lama. Sehingga yang cocok usia ini permainan yang merangsang kegemaran mereka akan gerakan-gerakan bukan permainan kompetisi (Reni 2001:7)


 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam makalah ini :
a. Apa yang dimaksud dengan perkembangan motorik ?
b. Faktor – faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkembangan fisik- motorik pada anak?
c. Apa sajakah masalah- masalah dalam perkembangan fisik – motorik yang sering dialami anak dan bagaimana pula solusinya?
C. Tujuan
Penulisan malkalah ini bertujuan untuk memberikan pemahaman atau pengetahuan tentang aspek perkembangan fisik- motorik pada anak dan tugas pembelajaran motorik.
D. Manfaat
Dapat dijadikan tambahan pengetahuan tentang pentingnya aspek fisik- motorik pada perkembangan anak. Dengan kata lain dengan saran yang diberikan oleh pembaca dapat dijadikan cerminan sekaligus bisa dijadikan instropeksi diri bahwa selama ini cara asuh terkait perkembangan fisik- motorik anak masih jauh dari kesempurnaan dan juga masih perlu perbaika

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Perkembangan motorik
Perkembangan motorik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam perkembangan individu secara keseluruhan. Beberapa pengaruh perkembangan motorik terhadap konstelasi perkembangan individu menurut Hurlock (1996) adalah sebagai berikut:
  • Melalui keterampilan motorik, anak dapat menghibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti anak merasa senang dengan memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar dan menangkap bola atau memainkan alat-alat mainan.
  • Melalui keterampilan motorik, anak dapat beranjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupannya, ke kondisi yang independent. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.
  • Melalui perkembangan motorik, anak dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekolah. Pada usia prasekolah atau usia kelas-kelas awal Sekolah Dasar, anak sudah dapat dilatih menulis, menggambar, melukis, dan baris-berbaris.
  • Melalui perkembangan motorik yang normal memungkinkan anak dapat bermain atau bergaul dengan teman sebayannya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat anak untuk dapat bergaul dengan teman sebayanya bahkan dia akan terkucilkankan atau menjadi anak yang fringer (terpinggirkan)
Salah satu yang menjadi Karakteristik Perkembangan Anak adalah perkembangan motorik yang dapat diartikan sebagai berikut :
Adapun Perkembangan motorik dapat berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf, urat syaraf dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan motorik terbagi menjadi 2 (dua) yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik kasar merupakan gerakan yang terjadi karena adanya koordinasi otot-otot besar, seperti : berjalan, melompat, berlari, melempar dan menaiki. Motorik halus berkaitan dengan gerakan yang menggunakan otot halus, seperti : menggambar, menggunting, melipat kertas, dan lain sebagainya.
Ciri khas perkembangan motorik anak adalah sebagai beriku :
Memiliki kemampuan motorik yang bersifat kompleks, yaitu mampu mengkombinasikan gerakan motorik dengan seimbang. Keterampilan koordinasi motorik kasar terbagi atas 3 kelompok, yaitu :
  1. Keterampilan lokomotorik (berlari, melompat, menderap, meluncur, berguling, berhenti, berjalan serta berhenti sejenak, menjatuhkan diri dan mengelak)
  2. Keterampilan nonlokomotorik (menggerakkan anggota tubuh dengan posisi tubuh diam di tempat, berayun, berbelok, mengangkat, bergoyang, merentang, memeluk, melengkung, memutar dan mendorong).
  3. Keterampilan memproyeksi, mennagkap dan menerima (dapat dilihat pada waktu anak menangkap bola, menendang bola, melambungkan bola, memukul danmenarik).
4.      Anak memiliki motivasi intrinsik sehingga tidak mau berhenti melakukan aktivitas fisik baik yang melibatkan gerakan motorik halus maupun motorik kasar.
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik-Motorik
1. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak :
a. Faktor kematangan
Kematangan atau maturity adalah kesiapan fungsi- fungsi baik fisik maupun psikis untuk melakukan aktivitas tanpa memerlukan stimulus dari luar. Misalnya proses anak belajar duduk, merangkak, berjalan atau bercakap- cakap. Proses- prose situ memerlukan periode belajar dan berlatih. Proses- proses di atas tidak akan menunjukkan hasil yang maksimal bila anak belum mencapai kematangannya.


b. Faktor Keturunan
Ø  Tinggi tubuh
Orang tua yang tinggi, cenderung untuk mempunyai keturunan yang tinggi, demikian pula orang tua yang pendek, cenderung akan memiliki keturunan yang pendek pula. Namun tinggi tubuh seseorang tidak dapat diramalkan secara tepat, karena faktor lingkungan, gizi dan kesehatan mempunyai pengaruh pula pada hal itu.
Ø  Kecepatan pertumbuhan
Kecepatan pertumbuhan ternyata juga merupakan sifat yang diturunkan. Penelitian- penelitian pada kembar identik memperlihatkan bahwa haid pertama yang dialami kembar identik perempuan terjadi pada usia yang sama. Demikian pula pada perempuan kakak- beradik, haid mereka pada usia yang tidak begitu berbeda.
c. Pengaruh lain
Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan fisik anak, antara lain :
Ø  Perbedaan jenis kelamin
Perbedaan jenis kelamin akan tampak dalam berbagai kegiatan pada usia 2 - 5 tahun, umumnya anak perempuan lebih pada keterampilan keseimbangan tubuh seperti lompat tali yang merupakan perkembangan motorik halus. Sedangkan pada anak laki-laki lebih pada keterampilan melempar, menangkap, menendang , yang merupakan perkembangan motorik kasar. Setelah usia 5 tahun kemampuan gerak antara ank laki- laki dan perempuan saling menyusul, kecuali pada waktu melempar bola, anak laki- laki lebih tinggi kemampuannya.
Ø  Kondisi waktu lahir
Pada umumnya bayi prematur yang lahir terlalu cepat dan sangat kecil, akan menghadapi berbagai masalah fisik, misalnya terlambat dalam perkembangan geraknya. Tetapi jika mendapat perawatan yang intensif, tidak mustahil akan mengurangi kelambatan perkembangan akibat prematuritas itu.
Ø  Nutrisi
Penyebab ini bukan hanya faktor sosial ekonomi yang lemah saja tetapi juga cara dan kebiasaan keluarga dalam hal makan. Akibat bila seorang anak kurang gizi yaitu: anak akan menjadi lemah dan kurang berminat untuk bermain. Selain itu anak juga mudah tersinggung, pemurung dan kadang gugup.
Ø  Penyakit
Keadaan jatuh sakit akan mempengaruhi pertumbuhan seorang anak. Anak yang sakit berat dan lama akan terlambat pertumbuhannya. Hai ini disebabkan karena kegiatan yang menurun, perubahan pola makan atau penyakit itu sendiri.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak :
Motorik anak perlu dilatih agar dapat berkembang dengan baik. Perkembangan motorik anak berhubungan erat dengan kondisi fisik dan intelektual anak. Faktor gizi, pola pengasuhan anak, dan lingkungan ikut berperan dalam perkembangan motorik anak. Perkembangan motorik anak berlangsung secara bertahap tapi memiliki alur kecepatan perkembangan yang berbeda pada setiap anak. Faktor lain yang mempengaruhi perkembangan motorik anak, antara lain :
a. Kesiapan anak untuk belajar, baik secara fisik maupun psikis.
b. Motivasi anak untuk belajar.
c. Kesempatan untuk berlatih dalam hal ini adalah waktu luang.
d. Kesempatan untuk belajar. Sebagian anak tidak punya kesempatan belajar karena orang tua terlalu protektif.
e. Bimbingan, terutama koreksi diperlukan ketika anak melakukan kesalahan.
f. Setiap keterampilan harus dipelajari secara khusus. Misalnya cara memegang pensil tidak sama dengan memegang sensok.
g. Setiap keterampilan harus dipelajari satu persatu.
Tidak bijaksana bila guru/ orang tua mengajarkan anak beberapa keterampilan sekaligus, karena akan membuat anak menjadi bingung. Terutama bila berkaiatan dengan koordinasi otot yang sama. Misalnya mengajari anak makan dengan menggunakan sendok dan garpu, mengelap piring serta meronce. Beri kesempatan kepada anak untuk menguasai salah satu keterampilan dulu, baru ajarkan keterampilan berikutnya.
C. Masalah- masalah Perkembangan Fisik – Motorik yang Sering dialami Anak
1. Masalah dalam Perkembangan Fisik Anak
a. Malnutrisi (Kurang gizi)
Pendapat popular menyatakan bahwa masalah kurang gizi biasa ditemui pada anak- anak di dunia ketiga/ Negara miskin. Pendapat ini tidak sesungguhnya tepat, karena di Negara yang telah majupun masih juga ditemui masalah anak yang kekurangan gizi. Semua ini ternyata lebih kepada pola pengaturan makanan yang sehat dan seimbang. Anak yang mengalami malnutrisi akan tampak pada penampilan fisiknya. Dibutuhkan kombinasi antara pengaturan pola makan dan asupan makanan serta kepedulian orang tua untuk melihat adanya tanda- tanda kekurangan gizi pada anak. Di Indonesia pemerintah telah menggalang program gerakan “4 sehat 5 sempurna”, serta program pemberian makanan tambahan bagi anak di puskesmas. Posyandu serta sekolah- sekolah.
b. Obesitas (Kelebihan Berat Badan)
Ada banyak faktor yang dapat memicu obesitas, salah satunya adalah faktor keturunan. Dari penelitian Sukard (Kail, 2001) ditemukan bahwa berat badan anak yang diadopsi lebih terkait pada orang tua biologisnya disbanding orang tua angkatnya. Jika anak malas bergerak maka lemak akan tertimbun dan membuat tubuh menjadi gemuk. Seiring dengan perkembangan IPTEK anak zaman sekarang cenderung malas bergerak, olah raga juga bukan menjadi kebiasaan hidup mereka. Anak yang mengalami obesitas umumnya memiliki rasa percaya diri yang rendah. Dari faktor kesehatan, obesitas juga memicu berbagai penyakit, seperti darah tinggi dan diabetes. Cara terbaik yang bias dilakukan ialah dengan mengatur pola makan dan rajin olah raga.
2. Masalah dalam Perkembangan Motorik Anak
a. Masalah/ Kesulitan dalam motorik kasar
Ø  Ketidak mampuan mengatur keseimbangan
Anak- anak yang mengalami kesulitan dalam mengatur keseimbangan tubuhnya biasanya juga memiliki kesulitan dalam mengontrol gerakan anggota tubuh sehingga terkesan gerakannya ragu- ragu dan tampak canggung. Diketahui kurang lebih 80% dari jumlah anak yang memiliki gangguan perkembangan juga mengalami kesulitan pada pengaturan keseimbangan tubuh . Masalah pengaturan keseimbangan tubuh ini berhubungan dengan sistem vestibular atau sistem yang mengatur keseimbangan di dalam tubuh. Jika tidak segera ditangani, kesulitan ini akan dibawa terus oleh anak sampai saat mereka sekolah dan akan mengakibatkan masalah lain, yaitu dalam hal membaca dan menulis.

Ø  Reaksi kurang cepat dan koordinasi kurang baik
Salah satu perkembangan motorik pada anak yang perlu diperhatikan adalah kemampuan bereaksi yang semakin cepat, koordinasi mata-tangan yang semakin baik, dan ketangkasan serta kesadaran terhadap tubuh secara keseluruhan. Namun, ada anak yang lambat dalam bereaksi. Koordinasi gerakannya juga tampak kacau sehingga sering kali disebut “ceroboh” dan menjadi bahan ejekan temannya. Hal yang menyebabkan masalah tersebut ada 2 yaitu karena anak kurang diberi kesempatan untuk berlatih dan ada kemungkinan anak mempunyai masalah dalam syaraf motoriknya. Untuk alas an yang terakhir ini orang tua perlu mengkonsultasikannya dengan dokter.
b. Masalah/ Kesulitan dalam Motorik halus
Ø  Belum bisa menggambar bentuk bermakna
Kegiatan menggambar merupakan hal yang menyenangkan bagi sebagian besar anak. Namun yang perlu diwaspadai adalah jika anak belum dapat menggambar beberapa bentuk yang tergabung dengan baik menjadi satu bentuk yang lebih bermakna. Maka kemampuan anak dalam mempersepsi apa yang ada di sekitarnya perlu dipertanyakan.
Ø  Belum bisa mewarnai dengan rapi
Salah satu cara untuk melatih motorik halus anak ialah dengan member gambar menarik untuk diwarnai. Biasanya anak akan menyukai kegiatan ini dan bereksperimen dengan menggunakan berbagai macam warna yang disediakan.bagi beberapa anak pekerjaan mewarnai memang bukan pekerjaan yang menyenangkan. Apalagi jika hasilnya dibandingkan dengan temannya yang lebih bagus. Hal yag perlu diperhatikan yaitu jika anak enggan untuk mewarnai, cobalah melatih kesabarannya dalam menyelesaikan satu pekerjaan hingga tuntas, sebelum beralih ke pekerjaan lain.
D. Bagaimana Meningkatkan Keterampilan Fisik- Motorik Anak?
Ada banyak faktor yang mempengaruhi penguasaan keterampilan motorik pada anak. Selain faktor kematangan alat- alat tubuh, hal yang tidak kalah penting adalah faktor latihan dan pengalaman. Anak- anak usia prasekolah terkadang masih membutuhkan dukungan dan dorongan untuk mengembangkan rasa percaya diri dan kemampuan melakukan kegiatan fisik. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan keterampilan motorik anak.
1. Dunia anak adalah dunia bermain. Beri kesempatan kepada anak untuk bermain yang dapat melatih penguasaan keterampilan motorik kasar dan motorik halusnya. Suasana ‘berlatih’ harus menyenangkan. Usahakan agar pengalaman bergerak ini juga memasukkan unsure eksplorasi dan aktivitas pemecahan masalah sehingga anak termotivasi untuk kreatif.
2. Sediakan peralatan dan lingkungan yang memungkinkan anak melatih keterampilan motoriknya.
3. Perkenalkan dan latihlah anak dengan sebanyak mungkin jenis keterampilan motorik. Semakin banyak jenis ketrampilan yang diberikan akan semakin baik bagi perkembangan motoriknya,
4. Tidak membeda-bedakan perlakuan antara anak laki- laki dengan perempuan, karena sesungguhnya pada usia ini kemampuan dan ketertarikan anak terhadap aktivitas motorik adalah sama.
5. Jangan menekankan pada kekuatan dan kecepatan, tetapi perhatikan gerakan dan postur tubuh yang benar dalam melakukan aktivitas motorik tersebut.
6. Bersabar dalam menghadapi anak, karean berkembangnya suatu keterampilan motorik juga tergantung waktu dan keinginan anak untuk menguasai.
7. Pada dasarnya setiap anak adalah unik. Oleh karena itu janganlah membandingkan kemampuan motorik anak dengan anak lain yang seusia dengannya.
Selain itu ada juga stimulasi yang bisa diberikan unruk mengoptimalkan perkembangan motorik anak , antara lain:
1. Dasar-dasar keterampilan untuk menulis (huruf arab dan latin) dan menggambar.
2. Keterampilan berolah raga (seperti senam) atau menggunakan alat-alat olah raga.
3. Gerakan-gerakan permainan, seperti meloncat, memanjat dan berlari.
4. Baris-berbaris secara sederhana untuk menanamkan kebiasaan kedisiplinan dan ketertiban.
5. Gerakan-gerakan ibadah shalat













BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ø  Perkembangan fisik sangat berkaitan erat dengan perkembangan motorik anak. Dalam hal ini para ahli psikologi mengemukakan berbagai teorinya tentang perkembangan fisik- motorik anak.

2. Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal cord. Perkembangan motorik meliputi motorik kasar dan halus.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik-Motorik
A. Faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik anak :
1) Faktor kematangan
2) Faktor Keturunan
3) Pengaruh lain

B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak :
1) Kondisi fisik dan intelektual anak.
2) Faktor gizi
3) Pola pengasuhan anak

B. Saran
1. Masa anak-anak  merupakan masa emas (golden age) bagi tumbuh kembang seorang anak, baik dari segi fisik maupun motorik, untuk itu perlu adanya perhatian khusus agar perkembangan anak berlangsung secara optimal.
2. Keterampilan fisik yang dibutuhkan anak untuk kegiatan serta aktifitas olah raga bisa dipelajari dan dilatih di masa-masa awal perkembangan. Sangat penting untuk mempelajari keterampilan ini dengan suasana yang menyenangkan, tidak berkompetisi agar anak-anak mempelajari olah raga dengan senang dan merasa nyaman untuk ikut berpartisipasi. Hindari permainan di mana seseorang atau sekelompok orang menang dan kelompok lain kalah. Sedangkan kekuatan fisik, koordinasi, keseimbangan dan stamina secara perlahan-lahan dikembangkan dengan latihan sehari-hari. Lingkungan luar ruangan tempat yang baik bagi anak untuk membangun semua keterampilan ini.
3. Perkembangan motorik anak akan lebih teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otot. Jika kegiatan anak di dalam ruangan, pemaksimalan ruangan bisa dijadikan strategi untuk menyediakan ruang gerak yang bebas bagi anak untuk berlari, berlompat dan menggerakan seluruh tubuhnya dengan cara-cara yang tidak terbatas. Selain itu, penyediaan peralatan bermain di luar ruangan bisa mendorong anak untuk memanjat, koordinasi dan pengembangan kekuatan tubuh bagian atas dan juga bagian bawah. Stimulasi-stimulasi tersebut akan membantu pengoptimalan motorik kasar. Kemampuan motorik halus bisa dikembangkan dengan cara anak-anak menggali pasir dan tanah, menuangkan air, mengambil dan mengumpulkan batu-batu, dedaunan atau benda-benda kecil lainnya dan bermain permainan di luar ruangan seperti kelereng. Pengembangan motorik halus ini merupakan modal dasar anak untuk menulis.












DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2008. Psikologi Perkembangan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Hurlock, Elisabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Hildayani, Rini. 2005. Materi Pokok Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka.
Mussen, Paul Hendry,dkk. 1984. Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta: Erlangga
Rochmah, Elfi Yuliani. 2005. Psikologi Perkembangan. Yogyakarta :Teras.
http://hbis.wordpress.com/2009/10/24/perkembangan-aspek-fisik-motorik-kognitif-bahasa-moral-sosial-emosi-dan-agama-dari-bayi-hingga-kanak-kanak/html.23-10-10/12:46


Tidak ada komentar:

Posting Komentar